Whoosh dan Usulan Alternatif Megawati: Double Track vs Kereta Cepat
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri, memiliki usulan berbeda sebelum proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dibangun. Whoosh, yang merupakan proyek kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini menuai sorotan karena besarnya beban utang yang ditanggung.
Pertanyaan Mendasar Megawati Soal Kebutuhan Rakyat
Hasto menyatakan bahwa dirinya menyaksikan langsung bagaimana Megawati berulang kali mempertanyakan urgensi pembangunan kereta cepat. Mantan Presiden RI kelima itu menilai, terdapat sektor lain yang lebih prioritas untuk didanai.
"Saya menjadi saksi bagaimana Ibu Mega berulang kali menyampaikan bahwa apakah rakyat memang memerlukan kereta api cepat tersebut? Bukankah kebutuhan-kebutuhan rakyat untuk pendidikan, bendungan bagi para petani, kemudian menyediakan pupuk pada masa tanam itu jauh lebih penting?" ungkap Hasto dalam sebuah seminar di Blitar.
Usulan Double Track dan Transportasi Publik Sumatera
Alih-alih kereta cepat, Megawati disebutkan lebih mengusulkan pembangunan double track atau jalur ganda kereta api. Double track dinilai sebagai solusi transportasi yang lebih tepat guna bagi kepentingan publik.
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun