Pendirian Keras Menkeu Purbaya
Di sisi lain, Menkeu Purbaya tetap pada pendiriannya. Ia menilai penempatan dana daerah di giro mencerminkan lemahnya efisiensi pengelolaan kas daerah.
"Bunga giro kecil, ya daerahnya rugi sendiri. Kalau di deposito, minimal masih ada tambahan pendapatan," tegas Purbaya di Jakarta.
Komentar ini merupakan bagian dari dorongan Kementerian Keuangan agar pemerintah daerah mempercepat penyerapan anggaran. Data nasional menunjukkan bahwa dana pemerintah daerah yang tersimpan di perbankan mencapai ratusan triliun rupiah.
Efisiensi vs Fleksibilitas: Debat Klasik Pusat dan Daerah
Polemik ini kembali menyoroti perdebatan klasik antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat menekankan efisiensi dan optimalisasi kas, sementara pemerintah daerah membutuhkan fleksibilitas dalam mengelola anggaran.
Bagi banyak kepala daerah, termasuk Dedi Mulyadi, kebijakan menaruh dana di giro dianggap paling realistis. Dengan sistem anggaran berbasis termin, dana harus tetap likuid agar pembayaran proyek tidak tersendat.
Dedi Mulyadi pun menegaskan kesiapannya untuk diaudit kapan pun. "Silakan periksa, kami terbuka. Semua tercatat di BI, tidak ada yang disembunyikan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo
Bencana Ekologis Aceh & Sumatera: Penyebab, Seruan Beli Hutan, dan Aturan Hukumnya
Klaim Bombshell Rismon Sianipar: Kasmudjo Tak Kenal Jokowi Sama Sekali, Ijazah UGM Dipertanyakan