Eks KSAU Dukung Menkeu Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Warisan Jokowi
Ketua Umum Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, Marsekal TNI (Purn) H. Agus Supriatna, secara tegas mendukung langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutup utang atau kerugian proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) dari era mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataannya di kanal YouTube Anak Bangsa Channel, Agus menilai keputusan Purbaya merupakan sikap tegas dan tepat dalam menjaga prinsip keuangan negara. "Yang menolak menggunakan APBN untuk mengatasi kerugian atau utang dari kereta api cepat itu yang saya tunggu-tunggu dari DPR seharusnya. Tapi ternyata yang tegas justru Menkeu yang baru, Pak Purbaya. Saya setuju sekali. Alasannya kan bisnis to bisnis. KCIC awalnya B2B," ujar Agus.
Penolakan Proyek KCJB dan Masalah Lahan Stasiun Halim
Agus mengungkapkan bahwa sejak awal ia tidak setuju dengan proyek kereta cepat yang dinilainya sarat kepentingan bisnis namun memanfaatkan aset negara. "Dulu kenapa saya tolak itu karena bisnis to bisnis kok mau pakai tanah negara di Halim. Stasiun Halim itu tanah negara. Selama saya jadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara, saya tidak akan pernah setuju kalau itu dipakai. Halim itu kan kawasan strategis untuk pengamanan ibu kota. Pesawat tempur siaga di sana, masa mau diswastakan untuk stasiun," tegasnya.
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Tegas: Saya Hanya Bertanggung Jawab Langsung ke Presiden!
140 Petugas Lapas Dijatuhi Sanksi, Bakal Dikirim ke Nusakambangan untuk Pelatihan Khusus
KPK Buru Pejabat BPK Diduga Kongkalikong Audit di Kementerian
Prabowo Beberkan Skala MBR: Setara Beri Makan 7 Kali Populasi Singapura