“Pemimpin sekarang itu ‘Kimunajat’ — Khianat, Munafik, dan Bejat. Ini bukan sekadar cacat moral, tapi ancaman terhadap masa depan bangsa.
Tidak ada jalan lain kecuali revolusi sistem dan rezim,” tegas Tyasno, mengulang pernyataannya yang pernah disampaikan dalam forum 17 Januari 2011 silam.
Ia juga menegaskan peran sejati TNI sebagai pelindung negara, bukan penguasa.
“TNI itu bukan alat kekuasaan. Jika pemerintah mengkhianati rakyat dan negara, maka TNI wajib memperingatkan. Kalau tidak bisa, ya diturunkan. Itu hakikat TNI!” ujarnya lantang disambut tepuk tangan peserta forum.
Sutoyo menambahkan bahwa pernyataan para purnawirawan ini semestinya menjadi perhatian serius Presiden Prabowo yang secara militer berada di bawah mereka secara moral dan etika.
“Kalau Prabowo masih menganggap para seniornya ini sebagai sekadar pengganggu, maka dia sedang mengabaikan inti nilai TNI dan negara. Kalau diabaikan, jangan salahkan rakyat jika akhirnya memilih jalan revolusi,” pungkasnya.
Forum ini menjadi catatan penting dalam dinamika politik nasional pasca Jokowi.
Di tengah dominasi oligarki dan kekuatan asing, suara para purnawirawan TNI bisa menjadi pemicu perubahan besar—entah melalui jalur reformasi struktural atau gelombang perlawanan rakyat.
Sumber: RadarAktual
Artikel Terkait
Kejagung Malah Memohon ke Pengacara Silvester, Bukannya Buronkan: Apa Motif di Baliknya?
Menkeu Purbaya Dibilang Ceplas-ceplos, Benarkah Misbakhun Takut?
Jokowi-Prabowo Bertemu, Ini 5 Fakta di Balik Pertemuan yang Bikin Penasaran!
Hotman Paris Dibantah! JPU Tegaskan Ada Kerugian Negara dalam Korupsi Laptop Chromebook