Sofyan Tan pun mengkritik anggaran makan siang gratis yang jumlahnya mendekati anggaran yang dikelola Kemendikbud Ristek. Menurutnya salah langkah jika makan siang gratis dianggap kebijakan untuk mengatasi stunting. Sebab stunting harusnya dicegah saat anak masih dalam kandungan, bukan saat anak sudah besar.
“Ini bukan cegah anak stunting tapi bikin gemuk pelaksana pengadaannya,” kata Sofyan Tan.
Sofyan Tan menegaskan, jika pemerintah serius mewujudkan cita-cita Indonesia emas, maka kualitas sumber daya manusianya harus disiapkan. Untuk mempersiapkannya tentu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Tentu saja kualitas pendidikan hanya bisa diwujudkan jika gurunya disejahterakan. Konsep pendidikan terbaik sekalipun tidak akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan jika masih ada guru honor yang digaji Rp500 ribu per bulan.
“Kita letakkan visi 100 tahun merdeka Indonesia menguasai perekonomian dunia. Tapi kita tidak bicara bagaimana menciptakan guru yang berkualitas dengan gaji yang pantas. Bisa-bisa kita bukan menguasai perekonomian dunia, tapi menguasai jumlah penduduk di dunia,” pungkasnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Soal Logo Projo Dihapus: Dukung Prabowo, Benarkah?
Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya
Projo Gabung Gerindra: Kuda Troya Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran?
Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Strategi Politik atau Bunuh Diri? Ini Kata Pengamat