"Kalau demokrasi dilakukan, rakyat lah yang jadi raja. Anggota DPR bisa di recall, sekarang tidak bisa kan. Itu indikator bahwa tidak ada demokrasi," tegasnya.
"Yang ada andai kata ada parpol itu bukan partainya rakyat, itu partainya ketum partai, karena mereka yang berkuasa mutlak dimana-mana," lanjutnya.
Ia pun mencontohkan bagaimana seorang Kaesang Pangarep yang tanpa melewati mekanisme yang seharusnya, tiba-tiba menjadi ketum parpol.
Terpilihnya Kaesang menjadi ketua umum parpol menunjukkan jika saat ini sudah tidak ada lagi prinsip dan nilai-nilai demokrasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nah perusakan tatanan demokrasi itu berjalan terus dan yang merusak adalah kebetulan presiden kita sendiri, Jokowi," tandas Indro.
Sumber: inilah
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas