GELORA.ME - Eksponen Aktivis 78, Indro Tjahyono menyatakan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi demokrasi, yang ada hanya sebuah negara yang manipulatif.
"Jadi mekanisme kenegaraan itu semua dimanipulasi, itu lah Indonesia. Dan nyatanya masyarakat diam saja, senang, karena kagum tokoh-tokoh itu seperti tokoh wayang," ujar Indro secara virtual dalam diskusi Para Syndicate bertajuk 'Ilusi Pemilu dan Demokrasi: Berpolitik, Bernegara, Berkonstitusi', Jumat (15/12/2023).
Namun Indro menilai seharusnya para pemimpin memiliki kesadaran untuk membangun demokrasi agar bisa dinikmati seluruh rakyat.
"Tapi tokoh itu kan pimpinan negara harusnya mengerti mandat rakyat. Dia melanggar mandat juga masih dipuja-puja, ini yang sakit ya," sambungnya.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa posisi Indonesia saat ini masuk pada kategori negara yang gagal dengan peringkat 130-an.
"Jadi kalau indikatornya sudah negara gagal, pasti lah ini bukan pemerintahan yang menggunakan prinsip-prinsip demokrasi, itu kata peneliti Barat ya," jelasnya.
Ia menyebut tidak adanya demokrasi karena hilangnya indikator tersebut di Indonesia. Sebab meski para pemimpin terus menyuarakan demokrasi, namun fakta di lapangan tidak terjadi prinsip demokrasi.
Artikel Terkait
Kasus Korupsi Kemnaker Rp201 Miliar: Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Jadi Tersangka
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda