Dia memandang, Ganjar melalui pidatonya itu ingin menunjukkan diri sebagai penjaga Reformasi untuk dituntaskan dengan bebas dari KKN.
"Ia ingin menjadi orang yang dapat dipercaya sebagai pemimpin yang akan membawa demokrasi sesuai dengan yang diinginkan dari hadirnya Reformasi," tuturnya.
Oleh sebab itu, Efriza menyimpulkan pidato Ganjar adalah bentuk perlawanan terhadap Presiden Joko Widodo dan keluarganya, yang saat ini mendukung kubu Capres Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
"Ganjar ingin demokrasi dibangun dengan semangat integritas dan kejujuran, sebab dalam kontestasi demokrasi yang semestinya hadir adalah masa depan Indonesia yang harus kita jaga," pungkas Efriza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
3 Isu Hantu Prabowo Menurut Hendri Satrio: Ijazah Gibran, Kasus Silfester, hingga Utang Whoosh
11 Purnawirawan Jenderal Polri Temui Mahfud MD, Tolak Keras Polri Dibawah Kementerian!
Fakta Whoosh: Utang Rp2 Triliun Per Tahun & Kontroversi yang Masih Menghantui
Kata Prof. Rhenald Kasali Soal Whoosh: Soroti 11 Masalah & Desak KPK Jangan Diam!