Made khawatir, dengan pengalaman Gibran yang minim, maka kekuasaan politik akan diberikan ke orang yang belum punya banyak pengalaman beresiko besar.
"konsekuensinya, resiko kalau terjadi apa-apa pada diri presiden, Gibran harus mengambil alih kekuasaan dengan umur yang sedemikian muda, sedemikian pengalamannya yang minim, apakah tak menimbulkan krisis? Pemain politik besar yang menguasai partai, sumber kekuataan politik akan berdiam diri?," tegasnya.
Made menilai Gibran bukan Jokowi, tentu dikhawatirkan ia akan dijadikan alat dimanfaatkan oleh pemain-poliitk besar lainnya.
"Apa dia bisa memerintah? Gibran bukan Jokowi, semua kekuataan politik ini berlomba-lomba untuk mengontrol pemimpn yang tidak berpengalaman ini. ini akan pelik sekali, kalau Jokowi didampingi penasehat dan mantan jenderal, dia bisa menyerap itu. Dengan orang yang tidak pengalaman ini? apakah mampu? saya sih meragukan itu," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Mahfud MD Bongkar Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Tidak Terlibat Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh?
KPK Selidiki Korupsi Whoosh: Proyek KCJB Busuk Sejak Awal, Biaya Membengkak 3x Lipat!
Dugaan Markup Proyek Whoosh Rp113 T: Benarkah Biayanya Berlipat Dibanding Kereta Cepat Arab Saudi?
Jokowi Buka Suara Soal Whoosh, Fokus Atasi Macet Tapi Diam Soal Isu Markup & Utang