Tak hanya itu, Rizal Ramli juga menyinggung berbagai tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang dibiarkan Jokowi. Misalnya, menggunakan kekuasaan untuk kepentingan keluarga dan pengusaha terdekatnya.
"Jokowi yang tidak pernah berjuang untuk demokrasi begitu berkuasa justru mempreteli demokrasi, memperlemah lembaga antikorupsi, dan membiarkan berkembangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat untuk memperkaya keluarga dan dan kelompoknya secara sangat ganas dan vulgar," tuturnya.
Ia juga menyinggung soal penggunaan buzzer dan influencer untuk menyebarkan berita bohong secara masif. Hal ini disebutnya bertentangan dengan semangat Indonesia sebagai negara demokrasi.
"Tidak hanya melakukan influence trading untuk memperkaya keluarganya, Jokowi juga membangun dinasti politik yang penuh nepotis dan tidak berprestasi," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Firman Tendry Kritik Pemberantasan Korupsi: Negara Produksi Hukum Koruptif, Janji Antartika Hanya Gimmick?
OTT KPK Terhadap Oknum Jaksa: Analisis Pakar, Sinergi Lembaga, dan Daftar Kasus Terbaru
Kritik Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Analisis Motif & Capaian Diplomasi Indonesia
Survei Kepuasan Publik: Program MBG Jadi Wajah Utama Pemerintahan Prabowo