"Selidiki keduanya (JIS dan Mandalika) hingga tuntas agar kita semua tahu mana yang digarong dan siapa malingnya," tegas mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol tersebut.
Menurut pandangan Geisz, rencana renovasi JIS kental muatan politis. Ditambah lagi dengan pernyataan perusahaan jasa desain dan konsultan asal Inggris, Buro Happold, yang menyebut JIS tidak sesuai panduan yang mereka berikan.
Hal ini seolah makin menguatkan asumsi JIS tidak standar FIFA untuk menjadi venue Piala Dunia U-17 yang bakal digelar November mendatang.
"Yang terjadi sekarang untuk JIS adalah hasil karya anak bangsa di-downgrade untuk kebutuhan politik. Makanya supaya tidak dipolitisasi, undang FIFA secepatnya," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jaksa Agung Mutasi Nurcahyo ke Kajati Kalteng, Ini Profil dan Kasus Besar Nadiem yang Pernah Ditanganinya
Polisi Gadungan Asal Magetan Tipu Perempuan Tuban Rp 170 Juta Lewat Modus Pacaran, Ini Barang Buktinya
Perbedaan Mendasar Kasus Ira Puspadewi dan Tom Lembong: Analisis Lengkap
Muhammad Kerry Bantah Ayahnya Riza Chalid Terlibat Korupsi Pertamina Rp285 Triliun