Pigai pun mengingatkan, bahwa Luhut pernah presentasi soal sumber daya alam Papua ini kepada dirinya pada Oktober 2014. Pigai mengklaim, saat itu ada saksi dari pihak dirinya dan pegawai Luhut.
"Ingat, Bapak pernah presentasi soal ini (SDA) ke saya Oktober 2014 di ruang kerja Bapak. Ada saksi dari saya dan orang-orang Bapak," tutur Pigai.
"Jangan anggap kami aktivis bukan Patriotik!" tegasnya.
Saat mengikuti persidangan di PN Jakarta Timur pekan lalu, Luhut mengaku sakit hati dituding terlibat dalam bisnis tambang dan operasi militer di Papua. Termasuk tudingan bahwa pembangunan Jalan Trans Papua adalah untuk kepentingan bisnisnya.
"Tuduhan itu sangat menyakitkan. Gimana saya campuri? Apa garis komandonya? Kalau Menko Polhukam iya. Tapi saya sebagai Marves enggak pernah urus itu lagi. Kalau ada tuduhan itu, itu dicari-cari," kata Luhut di PN Jakarta Timur, Kamis lalu (8/6).
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar, Pastikan Akses Vital Pulih
Kritik untuk Gibran: Wapres Dinilai Harus Beri Dukungan Nyata ke Prabowo, Bukan Cuma Pidato
Kasus Korupsi Kemnaker Rp201 Miliar: Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Jadi Tersangka
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan