Faizal mengatakan seharusnya ultimatum tersebut tak dijalankan, menurutnya jalan majunya koalisi perubahan masih panjang. Anies tak perlu diragukan apalagi terkait dengan masalah elektabilitas.
"Klaim naik-turunnya elektabilitas Anies tidak relevan dirujuk secara mutlak untuk memutuskan Cawapres. Itu hanya satu variabel dari sekian banyak faktor yang tersedia," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief menyoroti tren penurunan elektabilitas dari Anies Baswedan. Dirinya curiga hal ini disebabkan belum ada kejelasan dari siapa pendamping mantan menteri pendidikan itu.
Oleh karenanya ia memberikan ultimatum keras, harus ada deklarasi terkait hal tersebut atau partainya akan mengevaluasi dukungan kepada Anies.
"Kalau bulan Juni (Anies Baswedan) belum deklarasi pasangan (cawapres), maka kemungkinan Partai Demokrat akan melakukan evaluasi (dukungan terhadap Anies)," ujar Andi Arief.
Terkait dengan pihaknya yang teguh untuk memajukan sosok dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andi mengatakan karena ketuanya adalah sosok yang paling tepat untuk menjadi duet pembawa perubahan di 2024.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat
Prabowo Diminta Tak Lindungi Jokowi & Luhut: Analisis Dampak dan Konsekuensi Politik
Analisis Peluang Kemenangan Prabowo di Pilpres 2029: Nyaris Tanpa Lawan Tanding?