Integrasi BUMN Karya: Target Rampung 2026 dengan Opsi Go Private Waskita
Pemerintah sedang mempersiapkan integrasi BUMN Karya yang kini dalam tahap kajian mendalam. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, memproyeksikan proses konsolidasi ini akan tereksekusi paling lambat pada tahun 2026.
Rencana Pembentukan Tiga Holding BUMN Karya
Kementerian BUMN merencanakan pembentukan tiga holding utama. Rencana ini meliputi penggabungan PT Wijaya Karya (WIKA) dengan PT PP (PTPP), penunjukan PT Adhi Karya (ADHI) sebagai induk bagi PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya, serta peleburan PT Waskita Karya (WSKT) dengan PT Hutama Karya.
Kajian Ulang dengan Konsultan Independen
Proses konsolidasi akan dikaji ulang bersama Danareksa melalui konsultan independen untuk memastikan kelayakan dan struktur terbaik. Hanugroho menekankan pentingnya integrasi untuk memperkuat peran BUMN dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan sumber daya yang terpusat dan lebih efektif.
Bentuk Korporasi dan Status Go Private Waskita
Bentuk aksi korporasi masih menunggu instruksi pemegang saham, dengan opsi holding-subholding, merger, atau perubahan status anak usaha. Salah satu pembahasan krusial adalah status perusahaan terbuka Waskita, yang memungkinkan perubahan dari go public menjadi go private tergantung hasil kajian akhir.
Pendekatan Nilai Wajar dalam Integrasi
Hanugroho menegaskan proses integrasi akan menggunakan pendekatan nilai wajar (fair value) untuk mencerminkan kondisi pasar sesungguhnya, meski diakui adanya potensi penurunan nilai aset akibat konsolidasi.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya