Harga Minyak Dunia Naik Tipis: Analisis Keputusan OPEC dan Proyeksi Pasar
Harga minyak dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Senin, 3 November 2025. Kenaikan ini terjadi seiring reaksi pasar terhadap keputusan OPEC untuk menaikkan pasokan minyak. Namun, rencana kelompok produsen minyak tersebut untuk menahan kenaikan produksi pada kuartal I-2026 membatasi pergerakan harga di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan dan data manufaktur Asia yang melemah.
Perkembangan Harga Minyak Mentah
Kontrak berjangka minyak Brent mengalami penguatan 0,2 persen menjadi USD64,89 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat terapresiasi 0,1 persen ke level USD61,05 per barel.
Keputusan Strategis OPEC dan Dampaknya
OPEC , yang terdiri dari negara-negara anggota OPEC dan produsen sekutu, pada Minggu lalu menyepakati penambahan produksi sebesar 137.000 barel per hari (bph) untuk bulan Desember. Yang lebih signifikan, kelompok ini juga sepakat menghentikan kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun depan.
Analis di Ritterbusch and Associates menyatakan, "Dampak negatif terhadap harga dari tambahan produksi OPEC sebesar 137.000 bph pada kuartal ini tertahan oleh rencana penghentian kenaikan pasokan setelah akhir tahun."
Revisi Proyeksi Harga Minyak oleh Morgan Stanley
Morgan Stanley merespons perkembangan ini dengan menaikkan proyeksi harga minyak Brent untuk paruh pertama 2026 menjadi USD60 per barel, dari perkiraan sebelumnya USD57,50. Kenaikan proyeksi ini didorong oleh keputusan OPEC untuk menunda peningkatan kuota produksi di awal tahun depan serta perkembangan terbaru terkait aset minyak Rusia.
Perdebatan Outlook Pasar Minyak Global
Terdapat perbedaan pandangan mengenai kondisi pasar minyak tahun depan. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasar minyak global akan mengalami surplus hingga 4 juta barel per hari pada tahun tersebut. Sebaliknya, OPEC memperkirakan pasokan dan permintaan minyak global akan tetap seimbang.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Waskita Karya Rebut Kontrak Baru Rp5,6 Triliun, Proyek Infrastruktur IKN hingga Bendungan
Prabowo Copot Topi Menhub Dudy & Perintahkan Proyek Kereta Sulawesi, Kalimantan, Sumatera
Prospek Saham BUVA dan RATU Milik Happy Hapsoro: Analisis Lengkap & Target Harga
Analis Rekomendasi BREN dan PTRO: Saham Prajogo Pangestu Siap Melesat Jelang MSCI?