Kinerja positif ARCI tidak lepas dari stabilitas operasional di tambang Sulawesi Utara dan keberhasilan implementasi program efisiensi. Perusahaan juga berhasil melakukan optimalisasi di fasilitas pengolahannya. Menurut Investor Relation Archi Indonesia, Fredric, hasil ini merupakan buah dari kerja keras tim selama tiga tahun terakhir dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.
Fredric menambahkan, "Ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk terus tumbuh, meningkatkan produksi, serta mengembangkan potensi baru. Salah satunya melalui program underground mining yang sedang kami kembangkan tahun ini."
Diversifikasi ke Energi Hijau: Proyek Geothermal
Melangkah lebih jauh, Archi Indonesia aktif melakukan diversifikasi portofolio dengan berpartisipasi dalam pengembangan energi hijau. Perusahaan masuk ke sektor energi panas bumi (geothermal) melalui PT Toka Tindung Geothermal (TTG), sebuah perusahaan patungan dengan Ormat Geothermal Indonesia.
Proyek strategis ini telah mengantongi Izin Panas Bumi dan ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini menandai diversifikasi portofolio ARCI ke dalam bisnis energi terbarukan yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya