Kinerja positif ARCI tidak lepas dari stabilitas operasional di tambang Sulawesi Utara dan keberhasilan implementasi program efisiensi. Perusahaan juga berhasil melakukan optimalisasi di fasilitas pengolahannya. Menurut Investor Relation Archi Indonesia, Fredric, hasil ini merupakan buah dari kerja keras tim selama tiga tahun terakhir dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.
Fredric menambahkan, "Ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk terus tumbuh, meningkatkan produksi, serta mengembangkan potensi baru. Salah satunya melalui program underground mining yang sedang kami kembangkan tahun ini."
Diversifikasi ke Energi Hijau: Proyek Geothermal
Melangkah lebih jauh, Archi Indonesia aktif melakukan diversifikasi portofolio dengan berpartisipasi dalam pengembangan energi hijau. Perusahaan masuk ke sektor energi panas bumi (geothermal) melalui PT Toka Tindung Geothermal (TTG), sebuah perusahaan patungan dengan Ormat Geothermal Indonesia.
Proyek strategis ini telah mengantongi Izin Panas Bumi dan ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini menandai diversifikasi portofolio ARCI ke dalam bisnis energi terbarukan yang berkelanjutan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Waskita Karya Rebut Kontrak Baru Rp5,6 Triliun, Proyek Infrastruktur IKN hingga Bendungan
Prabowo Copot Topi Menhub Dudy & Perintahkan Proyek Kereta Sulawesi, Kalimantan, Sumatera
Prospek Saham BUVA dan RATU Milik Happy Hapsoro: Analisis Lengkap & Target Harga
Analis Rekomendasi BREN dan PTRO: Saham Prajogo Pangestu Siap Melesat Jelang MSCI?