John Kilduff dari Again Capital LLC menyatakan: "Cukup jelas ada sesuatu yang sedang dipersiapkan. Bagi para pelaku pasar minyak, ini situasi klasik: beli dulu, baru bertanya kemudian."
Faktor Penekan Harga Minyak Oktober 2025
Meski menguat di akhir pekan, harga minyak mencatat penurunan bulanan ketiga berturut-turut dengan beberapa faktor tekanan:
- Kekhawatiran kelebihan pasokan yang berlanjut
- Penguatan dolar AS ke level tertinggi tiga bulan
- Penurunan harga minyak mentah Arab Saudi untuk pembeli Asia
- Aktivitas manufaktur China yang menyusut 7 bulan berturut-turut
- Peningkatan produksi dari negara-negara OPEC dan non-OPEC
Proyeksi Harga Minyak 2025 dan Outlook Pasar
Survei Reuters memperkirakan harga Brent rata-rata di USD67,99 per barel pada 2025, naik sekitar 38 sen dibanding proyeksi bulan lalu. Sementara WTI diperkirakan rata-rata USD64,83 per barel.
OPEC disebut cenderung menaikkan produksi secara moderat pada Desember, meski sebagian besar anggota selain Arab Saudi tidak memiliki kapasitas tambahan produksi yang signifikan. Data terbaru menunjukkan ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Agustus mencapai 6,407 juta barel per hari, tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya