Narasi ‘Indonesia Gelap’ yang belakangan masih bermunculan di media sosial rentan ditunggangi kepentingan tertentu.
Narasi ini awalnya muncul dari keresahan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Namun belakangan cukup mengkhawatirkan dan berpotensi membuat publik semakin gaduh.
Gerakan ini dinilai sarat kepentingan asing yang ingin mendikte arah kebijakan Indonesia, terutama dalam upaya intervensi terhadap pembangunan nasional dan hilirisasi sumber daya alam (SDA).
“Ketika Indonesia bangkit, pihak asing selalu berusaha dengan segala cara untuk menghambatnya. Kita harus sadar bahwa isu ini bukan muncul secara organik dari rakyat, tapi sarat rekayasa pihak luar,” kata Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Mei 2025.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal yang khawatir aksi Indonesia Gelap berisiko ditunggangi pihak-pihak tertentu dan memiliki agenda terselubung.
“Aksi ini berisiko ditunggangi pihak-pihak tertentu yang memiliki agenda terselubung. Situasi seperti ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan konflik horizontal dan mengganggu proses pembangunan nasional yang tengah berjalan,” jelas Cucun.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa tantangan provokasi harus dijawab dengan tindakan nyata dan kerja kolektif lintas sektor.
Narasi ‘Indonesia Gelap’ bertentangan dengan semangat optimisme dan pembangunan yang sedang digalakkan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar.
“Narasi ‘Indonesia Gelap’ jelas bertentangan dengan semangat optimisme dan pembangunan yang sedang digalakkan. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Aksi mahasiswa menyerukan narasi Indonesia Gelap di Jakarta/RMOL
Artikel Terkait
ANEH! Teman Jokowi Ungkap Alasan Joko Widodo Mengaku Kuliah di Jurusan Teknologi Kayu UGM, Ngarang Sendiri?
Viral, Keluarga Alumni UGM Cirebon Bujuk Jokowi untuk Maafkan Roy Suryo dan dr. Tifa
Viral, Video Vulgar Devita Tengger Durasi 1 Menit 15 Detik, Ini Linknya!
Budi Arie Dalam Pusara Judol, Diduga Terima Fee Pengamanan 50 Persen