Likuiditas Domestik yang Kuat
Reli IHSG terutama ditopang likuiditas domestik yang tinggi dari investor ritel dan institusi lokal. Mereka aktif masuk ke saham berkapitalisasi besar, termasuk saham-saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu.
Katalis Eksternal Positif
Keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga 25 basis poin akhir Oktober memberikan dorongan positif bagi aset berisiko di pasar negara berkembang. Selain itu, kesepakatan dagang sementara antara AS dan China turut meredakan kekhawatiran pelambatan ekonomi global.
Rotasi Sektor dan Rebalancing
Penyesuaian komposisi indeks dan rotasi sektor turut memperkuat reli. Saham blue chip di sektor perbankan, energi, dan konsumen mencatat penguatan signifikan di tengah volatilitas akibat rebalancing MSCI.
Prospek dan Tantangan Ke Depan
Meski menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian global, reli IHSG masih bertumpu pada kekuatan likuiditas domestik. Potensi koreksi tetap terbuka jika sentimen global memburuk atau realisasi kerja sama dagang belum konkret. Namun untuk saat ini, pasar saham Indonesia masih menunjukkan optimisme dengan kinerja yang konsisten.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya