Pengaruh Kebijakan Biodiesel dan Proyeksi Produksi Indonesia
Analis pasar menyoroti ketidakpastian terkait implementasi mandat biodiesel B50 di Indonesia sebagai salah satu pemicu pelemahan. Selain itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksikan kenaikan produksi minyak sawit Indonesia tahun ini sekitar 10 persen, mencapai sekitar 56 juta ton metrik, didorong kondisi cuaca yang mendukung.
Tekanan dari Pasar Minyak Nabati Global
Pasar minyak sawit juga mendapat tekanan dari aksi jual minyak sawit olahan dan minyak kedelai di Dalian Commodity Exchange, serta pelemahan minyak kedelai di Chicago Board of Trade. Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing langsung di pasar minyak nabati global.
Dampak Harga Minyak Mentah dan Nilai Tukar
Pelemahan harga minyak mentah dunia yang berlanjut membuat minyak sawit menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel. Sementara itu, penguatan nilai tukar Ringgit Malaysia sebesar 0,17 persen terhadap dolar AS membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional, yang turut mengurangi daya tarik CPO di pasar ekspor.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya