Pemicu utama pelemahan saham-saham ini adalah melemahnya harga emas dunia. Pada Kamis, harga emas dunia tercatat turun ke sekitar USD 4.087 per ons, memperpanjang penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut. Harga logam mulia ini bahkan telah melemah sekitar 6% dari level puncaknya, mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari lima tahun.
Analisis Pasar: Aksi Ambil Untung dan Sentimen Perdagangan
Menurut Tim Riset Sucden Financial, penurunan ini mencerminkan aksi investor yang sedang mengurangi posisi spekulatif besar yang terbentuk pekan sebelumnya. Mereka menyimpulkan bahwa penurunan lebih disebabkan oleh aksi ambil untung dan berkurangnya aliran dana ke aset safe-haven, bukan karena perubahan fundamental seperti imbal hasil obligasi AS.
Faktor lain yang turut membebani adalah meningkatnya optimisme pasar mengenai potensi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China, yang mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai. Sikap lebih bersahabat dari Presiden Donald Trump terhadap Beijing turut mempengaruhi sentimen ini.
Prospek Ke Depan: Dukungan Fundamental Masih Kuat
Di balik koreksi jangka pendek, prospek fundamental emas tetap kuat. Tim Riset Sucden Financial menegaskan bahwa imbal hasil Treasury yang rendah dan ketidakpastian makroekonomi yang berlanjut menjadi dukungan fundamental bagi harga logam mulia.
Secara year-to-date, harga emas masih menunjukkan kinerja gemilang dengan kenaikan sekitar 55% sepanjang tahun ini dan lebih dari 5% sepanjang bulan berjalan. Ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga tambahan sebelum akhir tahun terus mendorong optimisme. Selain itu, ketegangan geopolitik, termasuk sanksi baru AS terhadap Rusia, juga tetap menjadi faktor pendukung harga emas dalam jangka menengah.
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya