Menurutnya, pupuk subsidi ini diberikan kepada petani terdaftar yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Para penerima pupuk subsidi diwajibkan menjadi anggota kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN) dan e-Alokasi sistem Kementerian Pertanian, serta memiliki luas lahan maksimal dua hektar.
"Jenis tanaman strategis yang berhak menerima subsidi pupuk meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao," ungkapnya.
Ditambahkan, bagi petani yang tidak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia tetap menyediakan pupuk nonsubsidi secara nasional sebesar 187.293 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.305 ton tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani di Jawa Tengah.
Untuk mendukung penyaluran pupuk kepada petani di wilayah Jawa Tengah, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang lengkap. Fasilitas distribusi ini mencakup 78 gudang lini 3, 238 distributor, dan 5.075 kios resmi.
"Sebagai langkah pengawasan, Pupuk Indonesia juga menugaskan 70 petugas lapangan yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan," imbuhnya.
Disamping itu, lanjutnya, Pupuk Indonesia Grup juga secara konsisten menjalankan program MAKMUR guna mendorong pengembangan sektor pertanian dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional. Untuk wilayah Jawa Tengah, Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah daerah Jawa Tengah untuk menarik lebih banyak petani untuk bergabung dengan program ini.
Melalui program MAKMUR, Pupuk Indonesia memfasilitasi akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani. Adapun kinerja program Makmur sampai dengan Oktober 2023, sudah terealisasi di atas lahan seluas 306.775 hektar dengan jumlah petani 90.632 orang. Selain itu juga tercatat peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen atau menjadi 6,5 ton per hektar dari sebelumnya 5,7 ton per hektar.
"Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi melalui penyediaan pupuk non-subsidi di sejumlah kios. Per 18 Desember 2023, Pupuk Indonesia di Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pupuk non-subsidi Urea sebanyak 5.227 ton dan NPK non-subsidi 3.079 ton. Lebih dari itu, Pupuk Indonesia senantiasa menjalankan program Makmur yang menghadirkan pendampingan pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian," tutup Bob.(***)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojoksemarang.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat
3 Polisi Mabuk di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Kronologi & Sanksi yang Dijatuhkan