Pada pihak kepolisian, dr Qoru pun menceritakan awal mula dirinya dianiaya oleh suaminya.
Ternyata dr Qory sudah jadi korban KDRT Willy Sulistio sejak tiga tahun pertama pernikahan, firasat orang tuanya pun benar.
Bahkan, Willy nekat menghunuskan pisau ke tubuh istrinya hingga mmebuat Qory pergi dari rumah.
Akibat penganiayaan yang dilakukan Willy, tubuh Dokter Qory dipenuhi memar.
"Dari keterangan bu dokter atau korban, kekerasan terjadi setelah tiga tahun perjalanan rumah tangga mereka," pungkas AKP Teguh Kumara.
"Perbuatan (KDRT) sudah berulang, tapi Dokter Qory sayang sama suaminya, tapi karena mungkin kejadian ini berulang, dan yang terakhir sampai ada ancaman menghunuskan pisau dari pelaku kepada Dokter Qory, sehingga dia merasa sudah keterlaluan, melewat batas, apalagi Dokter Qory sedang hamil enam bulan," sambungnya.
Soal hubungan rumah tangganya dengan Willy, dr Qory pun blak-blakan.
Selama ini, ia menjadi tulang pungung keluarga dan menghidupi suami serta tiga anak.
"Yang dimaksud ayah rumah tangga, (Willy) tidak bekerja. Sangat betul memang (Dokter Qory tulang punggung keluarga)," ujar AKP Teguh Kumara.
Kini, Dokter Qory masih tinggal di Rumah Aman P2TP2A Kabupaten Bogor bersama tiga anaknya.
"Sekarang Dokter Qory tetap tinggal di ruangan konseling P2TP2A beserta ketiga anaknya. Itu permintaan Dokter Qory juga," kata AKP Teguh Kumara.
Tak cuma anak-anak, Dokter Qory ternyata sudah didampingi oleh orangtuanya.
"Dokter Qory alhamdulillah masih dalam pendampingan P2TP2A Kabupaten Bogor, sudah mereda karena sudah berkumpul dengan anak-anak dan orangtuanya," akui Kasie Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana.
Sumber: tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat