Kasus tersebut katanya tersebar di sejumlah wilayah mulai Kabupaten Magelang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Pemalang, Batang, Pati, Kebumen, Banyumas, Tegal, dan Banjarnegara.
Selanjutnya, ada juga korban yang tertipu karena menjanjikan perusak tenaga penyalur tenaga kerja bisa bekerja di salah satu negara.
"Janjinya bisa tiba di daerah atau negara tujuan. Tapi faktanya malah beda dari yang menjanjikan," akunya.
Ia mengaku dengan terbongkarnya kasus TPPO kali ini, terdapat 33 dugaan yang telah dilindungi permintaan. Antara lain ada 10 orang masuk perusahaan dan 23 lainnya ialah pelaku persetubuhan.
Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat jangan mudah tergiur dengan tawaran bekerja ke luar negeri dan gaji yang tinggi. “Saya imbau jangan terlalu mudah tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri. Mengingat banyak syarat yang harus dimiliki. Mulai skill, harus bisa dilatih dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sumber: idntimes
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat