Menurutnya mengakui bahwa Stoner adalah pembalap pertama yang mampu menjinakkan motor Ducati yang terkenal sangat liar pada saat itu, sangat bertenaga, sulit dikendalikan, namun berhasil menjadi juara dunia.
“Stoner memenangkan gelar juara itu karena dia seorang pembalap.Dalam telemetri, ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat,” puji Cazeaux.
Kawan otomotif idolaku keren, motor Desmosedici GP7 merupakan kendaraan sport yang membawa Casey Stoner juara MotoGP. (bikesrepublic.com)
Manu Cazeaux juga berbicara tentang Ducati, pabrikan pertama yang sangat menonjol di area elektronik.
Ini yang membuat Ducati Desmosedici GP7 ini terlihat lebih modern daripada pabrikan lainnya.
“Ducati sangat maju dalam bidang elektronik. Saya pikir mereka adalah perintis dalam hal manajemen elektronik.
Saat itu levelnya sudah sangat tinggi, bahkan dibandingkan dengan apa yang saya lihat di Suzuki pada 2015,” Kata Manu Cazeaux dilansir dari Motosan.es.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dio-tv.com
Artikel Terkait
Strategi Hyundai Dongkrak Ekosistem Kendaraan Listrik & Hidrogen di Indonesia
Mitsubishi Elevance Concept: Desain Futuristik, AI Co-Driver & PHEV Quad-Motor
Geely Starray EM-i Resmi Meluncur di Indonesia: PHEV dengan Jarak 1.017 KM, Bisa Pakai BBM E10?
GAC Indonesia Targetkan Produksi 2.000 Unit Aion UT di 2025, Harga Mulai Rp325 Juta