Polemik PBNU: Gus Faris Ungkap Akar Konflik Sebenarnya adalah Pengelolaan Tambang, Bukan Isu Yahudi

- Jumat, 05 Desember 2025 | 16:25 WIB
Polemik PBNU: Gus Faris Ungkap Akar Konflik Sebenarnya adalah Pengelolaan Tambang, Bukan Isu Yahudi

Maming yang divonis bersalah dalam kasus suap izin tambang menjadi aib organisasi. Gus Faris mengkritik respons Ketua Umum PBNU saat itu yang menawarkan bantuan hukum, bukan menegaskan penghormatan pada proses hukum.

Akar Konflik PBNU: Pengelolaan Tambang, Bukan Isu Yahudi

Gus Faris menegaskan bahwa konflik inti di PBNU saat ini bukanlah tentang kunjungan tokoh Yahudi, Peter Berkowitz, seperti banyak diberitakan.

"Soal isu Yahudi hanya kamuflase semata. Ini soal pengelolaan tambang yang memunculkan berbagai faksi. Mereka semua menginginkan pengelolaan tambang yang diberikan Presiden Jokowi kepada NU," ungkapnya dengan tegas.

Ia menilai pergerakan elite PBNu lebih berorientasi pada kepentingan pribadi dan kelompok, bukan untuk kesejahteraan organisasi. Hal ini ironis, mengingat Lembaga Bahsul Masail NU pada 2012 pernah memutuskan keharaman pengelolaan tambang oleh swasta.

"Lucu…! NU yang membuat hukum, NU sendiri yang melanggarnya," sindir Gus Faris.

Ironi Sejarah: Dulu Minta Bubarkan, Kini Berebut Kelola

Gus Faris juga mengingatkan sejarah ketika NU bersama Muhammadiyah, di era KH Hasyim Muzadi, meminta Mahkamah Konstitusi membubarkan lembaga pengelola tambang karena dianggap sarang korupsi.

"Ironisnya di hari ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berkonflik gara-gara pengelolaan tambang," pungkasnya menyayangkan situasi yang terjadi.

Pernyataan keras Gus Faris Fuad Hasyim ini semakin memperjelas bahwa polemik PBNU memiliki akar masalah yang kompleks, terutama menyangkut konflik kepentingan pengelolaan tambang, yang berpotensi mengganggu keutuhan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.

Halaman:

Komentar