Gus Yahya Tolak Desakan Mundur dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, memberikan respons tegas terhadap desakan agar dirinya mundur dari jabatannya. Ia menilai langkah yang diambil oleh Syuriah PBNU, khususnya Rais Aam K.H. Miftachul Akhyar, sebagai sebuah keputusan sepihak yang tidak melalui proses musyawarah yang semestinya.
Pertemuan Syuriah Dinilai Sudah Diarahkan
Gus Yahya mengungkapkan bahwa pertemuan Syuriah yang digelar mulai sore hingga malam hari telah diarahkan sejak awal untuk membahas rencana pemberhentian dirinya. Menurut penuturannya dalam sebuah Zoom meeting yang diunggah di media sosial, forum tersebut secara eksplisit sudah menyatakan keinginan untuk memberhentikannya.
"Bahkan sejak di awal pertemuan sudah dinyatakan bahwa ada keinginan untuk memberhentikan saya, kemudian dibuat narasi-narasi untuk menjustifikasi, tanpa memberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi terbuka kepada saya," sesal Gus Yahya, seperti dikutip pada Sabtu, 22 November 2025.
Keputusan Dinilai Sepihak dan Tidak Musyawarah
Gus Yahya dengan tegas menyatakan bahwa keputusan yang diambil bukanlah hasil dari musyawarah yang wajar. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut murni merupakan keputusan sepihak dari pihak Syuriah, dengan Rais Aam sebagai pemegang peran kunci.
"Jadi saya katakan tadi, keputusannya keputusan sepihak oleh Syuriah dalam hal ini Rais Aam," tandasnya.
Artikel Terkait
Pemakzulan Gus Yahya: Kronologi Lengkap, Pelanggaran, dan Rekam Jejak Kontroversi Israel
Pemakzulan Gus Yahya: Kronologi Lengkap Kontroversi Hingga Surat Rais Aam PBNU
Ketua MK Paksa Firdaus Oiwobo Lepas Toga, Hotman Paris Ledek: Ini Penyebabnya
Ultimatum 3 Hari untuk Gus Yahya: Syuriyah PBNU Tuntut Mundur Gara-gara Isu Zionisme dan Keuangan