Cucun Ahmad Syamsurijal Minta Maaf, Ini Fakta Polemik Ahli Gizi yang Ramai

- Selasa, 18 November 2025 | 00:50 WIB
Cucun Ahmad Syamsurijal Minta Maaf, Ini Fakta Polemik Ahli Gizi yang Ramai

Usulan Perubahan Masih dalam Tahap Wacana

Cucun memastikan bahwa usulan perubahan istilah dari "ahli gizi" menjadi "quality control" atau "pengawas makanan bergizi" masih sebatas wacana dan belum tentu akan diterapkan. Pembahasan dalam video yang viral tersebut merupakan respons atas usulan yang meminta agar embel-embel "ahli gizi" tidak digunakan lagi.

Ia menekankan bahwa penegasan nomenklatur profesi sangat penting untuk menjaga standar dan kualitas layanan gizi serta pangan bergizi bagi masyarakat. Cucun juga mengapresiasi perhatian publik terhadap isu strategis ini dan memastikan bahwa setiap masukan yang masuk ke DPR RI akan dikaji dan disampaikan kepada pemerintah.

Awal Mula Terjadinya Polemik

Polemic ini bermula ketika seorang peserta Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung menyoroti kesulitan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mencari tenaga ahli gizi untuk ditempatkan di SPPG. Peserta tersebut mengusulkan agar istilah "ahli gizi" tidak digunakan jika tenaga yang direkrut BGN tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, dan cukup disebut sebagai "pengawas produksi dan kualitas" atau tenaga QA/QC.

Peserta juga mendorong BGN untuk berkolaborasi dengan organisasi profesi seperti Persagi dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) untuk memastikan kompetensi tenaga yang menangani gizi penerima manfaat MBG.

Namun, dalam forum tersebut, Cucun memotong pembicaraan peserta yang dianggapnya terlalu panjang dan menyebutnya arogan. Dalam rekaman video yang beredar, Cucun juga menyatakan akan mengubah diksi "ahli gizi" menjadi "tenaga yang menangani gizi" dan menyebut bahwa posisi tersebut bisa diisi oleh lulusan SMA yang dilatih selama tiga bulan.

Setelah viral, Cucun kemudian memberikan klarifikasi dan permintaan maaf untuk meluruskan maksud dan tujuannya yang sebenarnya, yaitu menjaga kualitas program pemerintah di bidang gizi.

Halaman:

Komentar