Ribuan netizen lainnya turut menyuarakan keprihatinan dan mendesak dilakukan audit internal untuk mengungkap kebenaran dugaan korupsi pakan satwa di Ragunan.
Tanggapan Resmi Pemprov DKI Jakarta
Menanggapi viralnya isu ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui akun resmi @DKIJakarta memberikan pernyataan pada Sabtu (18/5).
"Saat ini informasi yang diberikan masih berupa dugaan dan belum disertai bukti pendukung yang jelas. Untuk menghindari kesalahpahaman maupun potensi fitnah, kami perlu memastikan bahwa setiap laporan didukung oleh data atau fakta yang dapat diverifikasi," jelas Pemprov DKI.
Pihak Pemprov juga meminta masyarakat untuk melengkapi laporan dengan bukti yang relevan seperti foto, dokumen, atau informasi konkret lainnya.
Kritik Netizen Terhadap Respons Pemprov
Respons Pemprov DKI Jakarta justru menuai kritik dari netizen yang menilai pemerintah seharusnya lebih proaktif.
"Ya makanya inisiatif audit internal atau sidak. Pemprov kan punya kuasa penuh. Gimana sih," tulis salah satu netizen bernama Sifa.
Netizen lain menambahkan, "Pak/Bu itu kan udah ada laporan dari netizen walaupun belum ada bukti, tapi boleh lah di-audit manajemen kebun binatangnya, jangan cuma didiemin aja."
Insiden viral hewan Ragunan kurus ini menyoroti pentingnya transparansi pengelolaan kebun binatang dan perlunya pengawasan ketat terhadap anggaran pakan satwa untuk memastikan kesejahteraan hewan terjaga.
Artikel Terkait
KPK Diabaikan Perintah Hakim Periksa Bobby Nasution, ICW: Jangan Lembaga Abu-abu!
Helwa Bachmid Bongkar Penderitaan Jadi Istri Siri Habib Bahar bin Smith: Dikunci 1 Tahun & Disebut Istri Simpanan
Yudo Sadewa Tawarkan Bounty Rp 167 Juta untuk Netizen Penghina Kakaknya, Ini Kronologinya
Budi Arie Ditolak Gerindra dan PSI: Tersandung Kasus Judi Online, Ini Penjelasannya