Rekaman 3I/ATLAS Bocor: Kapal Besar Jepang dan Respons Rahasia NASA yang Bikin Merinding

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:25 WIB
Rekaman 3I/ATLAS Bocor: Kapal Besar Jepang dan Respons Rahasia NASA yang Bikin Merinding

Klaim rekaman kapal besar ini terkait dengan teori yang diajukan beberapa peneliti, termasuk Avi Loeb dari Harvard, yang menyatakan kemungkinan 3I/ATLAS merupakan objek buatan. Namun komunitas ilmiah utama tetap bersikap skeptis dan menekankan bahwa data yang ada masih mendukung asal usul alami objek tersebut.

Jadwal Pengamatan Mendatang

3I/ATLAS akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada 29 Oktober 2025 dan akan muncul kembali dari balik Matahari pada awal Desember 2025. Para astronom di seluruh dunia bersiap untuk:

  • Memantau emisi gas dan debu
  • Menganalisis perubahan orbit dan kecerlangan
  • Mempelajari karakteristik fisik yang lebih detail
  • Mencari tanda-tanda aktivitas tidak biasa

Pandangan Para Ahli

Beberapa peneliti seperti Adam Hibberd berpendapat bahwa jika komet tersebut menunjukkan transisi anti-ekor yang tidak biasa, ini bisa mengindikasikan manuver terkendali. Namun, ini masih berupa spekulasi yang membutuhkan bukti lebih lanjut.

Avi Loeb mengingatkan bahwa 3I/ATLAS bisa menjadi "peristiwa angsa hitam" - kejadian langka dengan dampak tinggi yang tidak terduga. Ia mendorong badan-badan global untuk tetap waspada dan mempersiapkan strategi respons jika objek tersebut mengungkapkan karakteristik buatan.

FAQ Tentang 3I/ATLAS

Apakah rekaman kapal besar dengan 3I/ATLAS sudah terverifikasi?

Tidak. Rekaman tersebut masih bersifat spekulatif dan belum diverifikasi oleh lembaga astronomi resmi atau melalui proses peninjauan sejawat.

Apakah 3I/ATLAS berbahaya bagi Bumi?

NASA telah mengonfirmasi bahwa 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Objek ini akan melintas pada jarak aman 270 juta kilometer dari Bumi.

Kapan 3I/ATLAS bisa diamati kembali?

Objek ini akan muncul kembali dari balik Matahari pada awal Desember 2025, dimana pengamatan intensif akan dilakukan oleh astronom worldwide.

Halaman:

Komentar