Pakar Ekonomi: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Masih Berat, Perlunya Penurunan Pajak
Pakar ekonomi Ferry Latuhihin menyatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen masih sulit tercapai jika pemerintah terus mengandalkan belanja pemerintah daripada mendorong konsumsi masyarakat. Menurutnya, pungutan pajak yang masih tinggi menjadi hambatan utama bagi masyarakat dan korporasi dalam beraktivitas ekonomi.
Desakan Penurunan Tarif Pajak
Ferry mendorong Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk berani menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 5 persen dan menurunkan pajak korporasi. Langkah ini dinilai penting untuk memberikan ruang lebih besar bagi sektor swasta dalam menggerakkan perekonomian.
"Negara ini terlalu dominan menyetir ekonomi. Kita harus memberikan space yang lebih besar kepada swasta untuk beraktivitas ekonomi, karena swasta yang lebih tahu," ujar Ferry dalam program Rakyat Bersuara di iNews.
Kritik terhadap Kebijakan Fiskal Pemerintah
Ferry mengkritik kebijakan pemerintah yang berfokus pada peningkatan penerimaan negara melalui pajak, kemudian menyuntikkan dana ke masyarakat melalui program bantuan sosial (bansos), bantuan tunai, dan belanja infrastruktur besar-besaran. Menurutnya, pendekatan ini tidak organik dan tidak akan membawa Indonesia keluar dari middle income trap.
"Konsumsi masyarakat hanya bergantung suntikan dana dari pemerintah. Sementara aktivitas ekonomi di sektor swasta tidak mengalami pertumbuhan," katanya.
Artikel Terkait
Kongres III Projo 2025: Bakal Jadi Partai Politik atau Tetap Sebagai Relawan?
WFH di DPRD Jabar 2026: 50% Pegawai Kurang Produktif Akan Bekerja dari Rumah
Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Ini Rincian dan Alasan di Balik Keputusan Mengejutkan
Dibongkar Mahfud MD: 5 Pejabat Jokowi Dipecat Gara-gara Tolak Proyek Kereta Cepat Whoosh