Eskalasi konflik memuncak setelah polisi mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Satu regu Dalmas dari Polresta Sorong Kota pun dikerahkan untuk memperkuat pengamanan. Namun, situasi justru semakin memanas ketika massa melempari kantor Polsek Sorong Kota dan merusak fasilitas umum di sekitarnya.
Aksi anarkis ini akhirnya mereda pada pukul 04.30 WIT. Hingga pagi hari, aparat gabungan masih tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi aksi lanjutan. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari kepolisian, kondisi lapangan dilaporkan mulai kondusif. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Sumber internal kepolisian menyebutkan bahwa aksi unjuk rasa ini diduga kuat dipicu oleh kemarahan sejumlah pemuda terhadap peristiwa pembakaran mahkota burung Cenderawasih oleh BKSDA Papua yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Insiden ini menyoroti kembali sensitivitas isu-isu terkait simbol budaya dan konservasi satwa di Papua.
Artikel Terkait
Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim sebagai Tersangka, Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil Berawal dari Klaim Anak dan DNA
KPK Beberkan Modus Korupsi Kuota Haji 2024, Oknum Kemenag Diincar Tersangka!
Dedi Mulyadi Buka Suara Soal Dana APBD Jabar Rp2,4 T: Bukan Deposito, Tapi Giro!
Coretax Bangkit! Skor Keamanan Siber Melonjak dari 30 ke 95 Berkat Hacker Lokal