Dmitry Medvedev Sebut Sanksi AS Adalah Tindakan Perang Terhadap Rusia
Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, Dmitry Medvedev, menyatakan bahwa keputusan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak Rusia merupakan bentuk tindakan perang. Pernyataan ini disampaikan melalui saluran Telegram sebagai respons atas sanksi terbaru dari Departemen Keuangan AS.
Sanksi AS Terhadap Perusahaan Minyak Rusia
Departemen Keuangan AS pada Rabu lalu secara resmi menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia, yaitu Rosneft dan Lukoil, beserta puluhan anak perusahaannya. Langkah ini diambil dengan alasan bahwa Rusia dinilai tidak menunjukkan komitmen serius untuk mengakhiri konflik dengan Ukraina.
Respons Tegas Medvedev
Dalam pernyataannya, Medvedev menegaskan bahwa sanksi tersebut tidak mengubah fakta mendasar bahwa keputusan AS merupakan tindakan perang terhadap Rusia. Mantan presiden Rusia ini juga mengkritik keras pembatalan sepihak pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Vladimir Putin yang sedianya akan berlangsung di Budapest, Hongaria.
AS Dinyatakan Sebagai Musuh Rusia
Medvedev yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Putin secara tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah musuh Rusia. Ia juga menyoroti perubahan sikap Trump yang sebelumnya tidak selalu mendukung Kiev, namun kini dinilai telah sepenuhnya berpihak pada Eropa.
Keyakinan Kemenangan di Medan Perang
Dalam penutupan pernyataannya, Medvedev menyampaikan keyakinannya bahwa Rusia harus meraih kemenangan di lapangan pertempuran, bukan melalui perundingan di balik meja. Pernyataan ini semakin mengukuhkan posisi keras Rusia dalam menyikapi perkembangan konflik dengan Ukraina dan tekanan dari Barat.
Artikel Terkait
Zohran Mamdani: Melawan Islamofobia di New York, dari Trauma 9/11 ke Kursi Politik
Kolaborasi Pramono Anung & BI Dongkrak Ekonomi Jakarta: Tumbuh 5,18% Lewat Digitalisasi Pasar
Kadin Dukung Waste to Energy: Solusi Atasi Sampah & Raih Swasembada Energi
Zohran Mamdani Vs Tuduhan Rasial: Drama Pilkada New York & Polling Terbaru 2025