Strategi Pembiayaan Kereta RI: Tantangan, Inovasi, dan Masa Depan

- Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:10 WIB
Strategi Pembiayaan Kereta RI: Tantangan, Inovasi, dan Masa Depan

Kementerian Keuangan menegaskan utang proyek Whoosh tidak akan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa kewajiban cicilan tahunan sekitar Rp2 triliun akan dibayarkan melalui lembaga pengelola investasi BPI Danantara.

"Danantara memiliki kapasitas finansial karena menghimpun dividen BUMN sekitar Rp90 triliun per tahun, sehingga cukup untuk menutup pembayaran tahunan proyek Whoosh," kata Purbaya.

Kenaikan Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh

Proyek Whoosh mengalami pembengkakan biaya dari rencana awal sebesar USD6,07 miliar menjadi USD7,2 miliar. Kenaikan biaya tersebut membuat utang proyek meningkat hingga setara Rp116 triliun.

Kemajuan Proyek MRT Jakarta Fase 2A

Di sisi lain, proyek MRT Jakarta Fase 2A menunjukkan perkembangan positif dengan capaian 50 persen hingga pertengahan 2025. Fase tersebut menghubungkan Bundaran HI hingga Stasiun Kota sepanjang 5,8 kilometer.

Target Pengembangan Transportasi Rel Indonesia

Pemerintah menargetkan pengembangan sistem transportasi berbasis rel terus berlanjut dengan pemerataan ke berbagai wilayah, dengan target mencapai 10.000 kilometer pada 2030. Saat ini, jalur kereta aktif di Indonesia tercatat sepanjang 4.921 kilometer di Pulau Jawa, 168 kilometer di Sulawesi, dan 26 kilometer di Papua.

Halaman:

Komentar