- Muhammad Arif Nuryanta (Wakil Ketua PN Jakarta Pusat)
- Wahyu Gunawan (Panitera Muda Perdata PN Jakarta Utara)
Adapun tiga hakim yang disebut sebagai penerima suap adalah:
- Djuyamto (Hakim PN Jakarta Selatan Kelas 1A Khusus)
- Agam Syarief Baharudin (Hakim PN Jakarta Timur Kelas 1A Khusus)
- Ali Muhtarom (Hakim Ad Hoc Tipikor pada PN Jakarta Pusat)
Tujuan Pemberian Suap
Jaksa menegaskan bahwa suap diberikan dengan satu tujuan utama: mempengaruhi putusan pengadilan. Keempat terdakwa bermaksud agar majelis hakim memberikan putusan lepas (onslag van rechtsvervolging) bagi ketiga perusahaan kelapa sawit yang sedang menjalani perkara korupsi ekspor CPO di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dasar Hukum Dakwaan
Atas perbuatannya, Ary Bakri dan kawan-kawan didakwa dengan:
- Pasal 6 Ayat (1) huruf a jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001.
- Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang penyertaan dalam tindak pidana.
Perkara suap hakim senilai miliaran rupiah ini menjadi sorotan tajam publik dan menguji integritas penegakan hukum di Indonesia.
Artikel Terkait
Terekam CCTV! Modus Baru Pencuri di Pangkep, Kabur Pakai Mobil Rental yang Dikemudikan Sang Istri
Jadwal Persib vs Selangor di ACL 2024/2025 Malam Ini, Live RCTI! Link Live Streaming Gratis di Sini
Jakarta Kembali Melesat dalam Peringkat Kota Global, Putuskan Tren Turun 10 Tahun
Lula-Prabowo Bertemu di Istana, Bahas Kerja Sama MBG yang Baru!