Pihak-Pihak yang Bisa Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh
Analis kebijakan publik Said Didu mengungkapkan sejumlah pihak yang dapat dimintai keterangan terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Informasi ini dinilai penting bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut indikasi korupsi proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
Pemindahan Proyek dari Jepang ke China
Said menyoroti pentingnya pemeriksaan terhadap pihak yang mengusulkan perubahan mitra proyek dari Jepang ke China. Menurutnya, KPK perlu memanggil sosok yang bertanggung jawab atas pemindahan tender tersebut.
"Problemnya karena saat itu Jonan (mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan) tidak mau terlibat. Biasanya kali ini harusnya Menteri Perhubungan. Saya enggak tahu siapa yang ditugaskan Jokowi karena Jonan enggak mau," ujarnya dalam program Rakyat Bersuara di iNews.
Penetapan Anggaran Awal Proyek
Said juga menyoroti penetapan nilai awal proyek berdasarkan studi kelayakan China yang mencapai 5,5 miliar dolar AS. Dia menyebut mantan Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai pihak yang berperan dalam proses ini.
"Siapa yang menentukan itu? Itu harus ada dokumen yang semua tertulis bahwa saya yang memutuskan timnya. Biasanya yang bernegosiasi ini sepertinya sekarang ini di Kementerian BUMN yang bernegosiasi itu. Artinya Rini Soemarno," jelasnya.
Artikel Terkait
Rumah Idaman Sebelum 26 Oktober! Segera Ke Mitra10 Home Renovation Expo.
Ichsanuddin Noorsy Bongkar Masalah Utang Kereta Cepat & Tata Kelola BUMN yang Kontroversial
Eks Kapolres Ngata Divonis 19 Tahun Bui & Wajib Ganti Rugi Rp359 Juta, Ini Kasusnya
6 Unit Damkar Dikerahkan Atas Kebakaran Hebat di Rumah Tamansari Jakbar