Pigai bahkan mempertanyakan kapasitas Celios dalam menilai kinerjanya. "Kok mereka ngajarin saya korban HAM, pembela aktivis HAM, pembela HAM, kerja di NGO, kerja di pemerintah, Komnas HAM, Menteri HAM. Kok ngajarin saya? Mereka lebih hebat? Surveinya dilakukan oleh survei yang ahli-ahli ekonomi lagi. Waduh," sambungnya.
Klaim Prestasi dan Fokus Kerja Pemerintah
Di tengah bantahannya, Pigai mengklaim bahwa Kementerian HAM justru menjadi yang tercepat dalam menyusun struktur organisasi dan telah menyiapkan program kerja yang ambisius. Ia juga menginterpretasi peringkat tiga buruk tersebut secara berbeda.
"Kita rangking 3, kalau rangking 3 dalam konteks mendukung kebijakan Presiden kan ini program prioritas ini ABCDE dari Presiden, kita dapat rangking 3 dalam rangka mendorong percepatan penyelesaian program-program prioritas pemerintah," tutur Pigai.
Lebih lanjut, Pigai mengaku bahwa lembaga survei semacam itu juga tidak dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan komitmennya hanya untuk fokus bekerja.
"Dan presiden juga tidak percaya survei. Kami kerja aja kerja. Kerja-kerja-kerja. Lo mau nilai kami survei bagus, gapapa. Tidak bagus juga tidak apa-apa," pungkasnya.
Sumber: disway.id
Artikel Terkait
China Enggan Buka Data? Kasus Pemufakatan Jahat Whoosh KPK Diyakini Mandek
Bentuk Tanda Tangan Wapres RI dari Masa ke Masa, yang Terakhir Bikin Netizen Geram!
EKS KAPOLRES NGADA DIVONIS 19 TAHUN! Terungkap Modus Kekerasan Seksual ke 3 Anak
Whoosh Diperiksa KPK! Ini Modus dan Kerugian Negara yang Ditimbulkan