Strategi Perbaikan Ekonomi Jangka Panjang
Langkah tegas ini bukan sekadar operasi penindakan, melainkan bagian dari strategi komprehensif untuk memperbaiki fondasi ekonomi agar pertumbuhan bisa berjalan lebih sehat dan berkualitas.
"Dengan strategi seperti itu, saya yakin pelan-pelan ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Tapi enggak langsung besok 8 persen ya. Tahun depan mungkin bisa mendekati 6 persen atau lebih. Tahun depannya lebih cepat lagi," tutur Purbaya.
Nama-Nama Pelaku Sudah Diketahui
Purbaya mengklaim telah mengantongi nama-nama pelaku utama yang terlibat dalam jaringan penyelundupan dan under invoicing. Pihaknya saat ini tengah memburu para "pemain besar" yang berada di balik praktik ilegal tersebut.
"Yang (melakukan) under invoicing, yang selama ini nyelundupin, yang banyak apa, tekstil, baja apa segala macam itu kan sudah ada nama-nama pemainnya. Kan tinggal kita pilih aja siapa yang mau kita proses," ujarnya.
Perbaikan Sistem dan Pengawasan Ketat
Dengan dukungan sistem baru dan pengawasan yang lebih ketat, Purbaya berharap kinerja penerimaan pajak dapat terkonsolidasi dengan baik pada akhir tahun, sehingga dapat menekan potensi shortfall dari target APBN 2025. Meski demikian, nilai pasti kerugian negara masih dalam proses penghitungan.
Tantangan Integrasi Data di LNSW
Di sisi lain, Purbaya mengeluhkan belum optimalnya fungsi Lembaga National Single Window (LNSW). LNSW seharusnya berperan sebagai "intelijen IT" yang mampu memantau dan membandingkan data barang masuk dan keluar secara real-time dan terintegrasi.
"Saya pikir udah kayak di film-film itu... Ternyata belum terlalu lengkap (datanya). Real-nya belum di-link ke LNSW," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Ke depan, Purbaya berkomitmen untuk memperbaiki dan mengintegrasikan sistem di LNSW dengan data dari Bea Cukai dan instansi terkait lainnya. Hal ini diharapkan dapat menutup celah kebocoran akibat praktik under invoicing yang menjadi perhatian presiden.
Sumber artikel asli: https://www.gelora.me/2025/10/menteri-keuangan-purbaya-yudhi-sadewa.html
Artikel Terkait
Diduga Ada Transaksi Gelap di Balik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Kata Pengamat!
Copeg! Komisaris Transjakarta Didesak Mundur Usai Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7
Viral! Bjorka Bocor Data Registrasi SIM Card, Roy Suryo Tersangkut
Nadiem Makarim & Ainun Naim Diduga Kuasai Trisakti secara Ilegal, Ini Fakta-faktanya