Purbaya menyimpulkan bahwa dukungan dana baru hanya akan diberikan jika INA menunjukkan kebutuhan ekspansi yang nyata dan konkret di sektor riil, bukan sekadar untuk memperbesar portofolio obligasi.
Usulan Awal Luhut: Potensi INA Capai Rp 1.000 Triliun
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti potensi besar INA sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk menarik investasi asing. Dia mengusulkan agar pemerintah menyuntikkan dana Rp 50 triliun per tahun ke INA. Menurut perhitungan Luhut, dengan strategi leverage yang tepat, dana tersebut berpotensi berkembang menjadi Rp 1.000 triliun dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG