Keberadaan pesantren telah eksis sejak sebelum kemerdekaan dan berkontribusi nyata dalam mencerdaskan masyarakat, memperjuangkan kemerdekaan, memberdayakan umat, serta aktif dalam pembangunan. Pesantren juga menjadi problem solver atas realitas kebangsaan Indonesia.
"Jangan disepelekan, ada 24 ribuan jejaring pesantren dan potensi umat Islam adalah kekuatan sosial yang nyata," tegas Kiai Said.
Pesantren sebagai Penjaga Nilai dan Stabilitas Nasional
Pesantren dan ekosistemnya merupakan kekuatan independen dengan tradisi dan sistem nilai tinggi dalam mendidik mental spiritual generasi bangsa. Budaya penghormatan terhadap guru dan sesepuh bukan hal naif karena dari situlah lahir ikatan sosial yang mampu menggerakkan kepatuhan sosial.
Kepatuhan sosial ini menjadi modal sosial bagi negara untuk membangun keteraturan sosial dan menjaga stabilitas nasional. "Budaya andap asor dan sopan santun adalah akhlak bangsa Indonesia yang harus lestari, bukan malah dihancurkan dengan narasi jahat," tuturnya.
Tradisi Kedermawanan di Lingkungan Pesantren
Kiai Said juga menyoroti sikap kedermawanan dan solidaritas sosial di lingkungan pesantren yang menunjukkan tradisi budaya berbagi dan gotong royong. Apabila pimpinan pesantren menerima sesuatu, biasanya diperuntukkan bagi pesantren dan santrinya, bukan untuk kepentingan pribadi.
Banyak pembangunan dan pendidikan di pesantren yang dilakukan secara swadaya dan mandiri, bahkan banyak santri yang digratiskan dari biaya mondok.
Sumber: https://www.gelora.me/2024/10/video-santri-jalan-ngesot-dan-kiai-terima.html
Artikel Terkait
Dr Tifa Sindir Relawan Jokowi: Berhenti Jual CD dan BH Demi Panggung Politik!
Salah Siapa Jika Indonesia Bisa Krisis Air Bersih Seperti Uganda?
Menag Nasaruddin Tegur Media: Jangan Ganggu Pesantren, Ini Respons soal Viral Santri Ngesot dan Amplop Kiai
Doktor Hukum! Ahmad Sahroni Kembali Setelah Hilang 1 Bulan, Ini Fakta di Balik Kepergiannya