Israel secara resmi menolak menyerahkan jenazah Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Keputusan ini menambah kompleksitas negosiasi yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.
Yahya Sinwar, yang menjabat sebagai kepala Biro Politik Hamas, diidentifikasi sebagai otak di balik serangan lintas batas 7 Oktober 2023. Sementara itu, Mohammed Sinwar dikenal sebagai salah satu pemimpin senior dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan laporan Radio Tentara Israel yang mengutip sumber keamanan, pengembalian jenazah kedua tokoh Hamas itu tidak akan dimasukkan dalam tahap awal kesepakatan. Kebijakan ini memicu ketegangan baru dalam proses diplomasi yang sudah rentan.
Hazem Qassem, juru bicara Hamas, menuduh Israel melakukan manipulasi terhadap jadwal dan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya. Menurutnya, Israel dinilai menghindar dari kewajiban inti seperti penarikan pasukan, pembebasan tahanan, dan pemulangan pengungsi.
Artikel Terkait
Mahfud MD Sentil PBNU: Malu! Ribut Internal Cuma Soal Tambang
Klarifikasi Dua Remaja Viral Usai Aksi Tak Senonoh di TikTok Live: Ini Permintaan Mereka
Mahfud MD Beberkan Pemicu Konflik PBNU: Urusan Tambang Jadi Biang Kerok
Mahfud MD Sentil PBNU: Malu Ribut Urusan Tambang, Masa Cuma 1 Tahun Lagi