Israel secara resmi menolak menyerahkan jenazah Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Keputusan ini menambah kompleksitas negosiasi yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.
Yahya Sinwar, yang menjabat sebagai kepala Biro Politik Hamas, diidentifikasi sebagai otak di balik serangan lintas batas 7 Oktober 2023. Sementara itu, Mohammed Sinwar dikenal sebagai salah satu pemimpin senior dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan laporan Radio Tentara Israel yang mengutip sumber keamanan, pengembalian jenazah kedua tokoh Hamas itu tidak akan dimasukkan dalam tahap awal kesepakatan. Kebijakan ini memicu ketegangan baru dalam proses diplomasi yang sudah rentan.
Hazem Qassem, juru bicara Hamas, menuduh Israel melakukan manipulasi terhadap jadwal dan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya. Menurutnya, Israel dinilai menghindar dari kewajiban inti seperti penarikan pasukan, pembebasan tahanan, dan pemulangan pengungsi.
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap & Motif Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Ayah Tiri, Alex Iskandar
Download Snack Video Tanpa Watermark 2024: Mudah, Cepat & Gratis
Gus Yahya Tantang Rais Aam Selesaikan Pemecatan di Muktamar PBNU 2026: Ini Jadwal dan Klaimnya
Gus Yahya Bantah Pemecatannya dari Ketum PBNU: Ini Alasan Suratnya Tidak Sah