Akun Bjorka Kembali Muncul dan Sebut Hanya Ditangkap dalam Mimpi, Ini Respons Polisi

- Senin, 06 Oktober 2025 | 18:25 WIB
Akun Bjorka Kembali Muncul dan Sebut Hanya Ditangkap dalam Mimpi, Ini Respons Polisi


Black hacker, Bjorka melakukan serangan siber terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Begini respons Korps Bhayangkara.

Kasubbid Penmas Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, tim penyidik siber tengah menelusuri keterkaitan antara akun-akun tersebut.

Salah satunya, akun yang baru-baru ini mengeklaim telah membocorkan data Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kan sudah saya sampaikan, Wadir Siber juga sampaikan everybody can be anybody di internet, siapa pun bisa jadi siapa saja di internet,” kata Reonald kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin, 6 Oktober 2025.

Penyidik, kata Reonald, sedang berupaya memastikan akun yang identik dengan Bjorka sebelumnya.

"Bisa saja ada yang mengakui Bjorka-Bjorka lain atau ini lagi didalami apakah Bjorka ini identik dengan Bjorka yang sebelumnya, kan juga akan didalami,” ungkapnya.

Penyidik, kata dia, kini baru mendapatkan adanya tindak pidana terkait kasus kebocoran data pada salah satu bank swasta.

"Makanya, yang kami sampaikan adalah yang masih bisa dibuktikan oleh penyidik reserse siber PMJ adalah tindak pidana perbuatan dia di perkara di salah satu bank swasta ini di Polda Metro Jaya,” terang Reonald.

Tidak berhenti sampai situ, kata Reonald, penyidik terus mendalami tentang jejak digital dari Bjorka-Bjorka sebelumnya.

"Apakah Bjorka ini ataupun bukan,” ucapnya.

Sedangkan, untuk pelaku yang ditangkap diketahui beberapa kali mengganti identitas di platform gelap internet atau dark web.

"Karena yang berhasil ditangkap ini kan sudah beberapa kali juga mengubah nama di dark web," ujarnya.

"Berubah nama jadi salah satunya adalah ada perubahan nama kah dari Bjorka, Bjorka-nise versi 2020 kan gitu, Sky Wave kan dia beberapa kali berubah," imbuhnya.

Sebagai informasi terbaru, akun diduga dikelola Bjorka melakukan serangan siber terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Melalui situs Netleaks, dia menjajakan data 341.000 personel polisi. Bahkan memberikan secara gratis kepada para peminatnya.

Mengutip lama tersebut, peminatnya bisa mengunduh daftar data 341.000 personel polisi secara bebas di situs yang dikelolanya itu.

Ratusan ribu data sensitif anggota Polri itu sudah tersedia sejak tanggal 4 Oktober lalu. Untuk memudahkan orang mengunduh, dia menyediakan link untuk mengaksesnya.

Menurut Bjorka, data tersebut hasil pembobolan pada September 2025. Sedangkan data yang dibagikan berupa nama, pangkat, no handphone, tempat satuan bertugas dan lainnya.

Di kata pengantarnya, ia mengatakan, “Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, you can only catch me in your dreams."

Jelas dalam pesannya ialah, peretasan tersebut sebagai repons atas klaim polisi yang telah menangkapnya.

“(Kalian (polisi) hanya bisa menangkap saya dalam mimpi,” cibirnya, mengutip Senin 6 Oktober 2025.

Sebelumnya, Konteks mengabarkan bahwa polisi siber Polda Metro Jaya telah menangkan Bjorka asli berinisial WFT.

Penangkapan dilakukan setelah 6 bulan menguntitnya seusai adanya laporan dari bank swasta tentang pelanggaran data yang dilakukan Bjorka.***

Sumber: konteks
Foto: Bjorka/Net

Komentar