Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diultimatum untuk segera membongkar kasus-kasus korupsi keluarga Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Jika tidak segera mengungkapnya, maka bunker yang ada di rumah Jokowi bakal dibongkar.
Hal itu disampaikan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Beathor Suryadi saat orasi demo tangkap dan adili Jokowi di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis 2 Oktober 2025.
"Kalau dia (KPK) tidak mau bongkar, maka kita datang ke Solo untuk membongkar bunkernya," kata Beathor.
Dari berbagai data, kata Beathor, Jokowi merupakan pelaku korupsi. Untuk itu, Beathor berharap masyarakat di seluruh Indonesia untuk bergerak melakukan perlawanan terhadap korupsi.
"Kalau dia (KPK) tidak mau memproses, maka kita wajar datang ke Solo untuk membongkar kasus-kasus korupsi Jokowi. Gerakan bongkar bunker Jokowi. Di situ ada Rp198 triliun," pungkas Beathor.
Dalam aksi yang dihadiri ratusan massa dari Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) ini turut dihadiri berbagai tokoh, yakni mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purm) Fachrul Razi, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara.
Selanjutnya, Kolonel (Purn) Sugeng Waras, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, dan Irjen (Purn) Napoleon Bonaparte.
Sumber: rmol
Foto: Politikus PDIP Beathor Suryadi saat di atas mobil komando. (Foto: RMOL/Jamaludin)
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Komitmen Kesejahteraan Rakyat: Tidak Rela Ada yang Miskin di Abad 21
Polri Didorong Usut Tuntas Dugaan Keterlibatan Budi Arie Setiadi dalam Kasus Judi Online
PSTI Dukung Ultras Garuda Tuntut Mundur Erick Thohir: Jalan Revolusi Total PSSI
Selvi Ananda Tekankan Pendidikan Karakter di PAUD, Bukan Calistung