Faktor eksternal dan internal sama-sama menekan Rupiah. Dari eksternal, tensi geopolitik kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan nada agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Trump memperingatkan negara-negara Eropa agar tidak membeli minyak Rusia, sembari membuka opsi sanksi energi baru.
Dari sisi domestik, Ibrahim menyoroti polemik kebijakan tax amnesty yang rencananya dihentikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menurutnya pasar merespons negatif wacana tersebut yang dinilai tidak tepat untuk kondisi saat ini. Intervensi Bank Indonesia di pasar valuta asing dinilai kurang efektif dan belum bisa menenangkan pasar.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,04 persen ke 8.130,02. Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG tertekan 0,46 persen ke level 8.088.
Tercatat sebanyak 275 saham menguat, 131 melemah, dan 551 stagnan. Nilai transaksi awal perdagangan menyentuh Rp1,9 triliun dengan volume 1,8 miliar saham
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: CCTV Ungkap Pelaku Bawa Dua Tas, Profilnya Pendiam
Krisis Pangan Gaza: Fakta Kelaparan & Pelanggaran Bantuan Pasca Gencatan Senjata
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis, Bocah 4 Tahun yang Dijual Rp 3 Juta via Facebook
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda Rp2 Miliar