Faktor eksternal dan internal sama-sama menekan Rupiah. Dari eksternal, tensi geopolitik kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan nada agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Trump memperingatkan negara-negara Eropa agar tidak membeli minyak Rusia, sembari membuka opsi sanksi energi baru.
Dari sisi domestik, Ibrahim menyoroti polemik kebijakan tax amnesty yang rencananya dihentikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menurutnya pasar merespons negatif wacana tersebut yang dinilai tidak tepat untuk kondisi saat ini. Intervensi Bank Indonesia di pasar valuta asing dinilai kurang efektif dan belum bisa menenangkan pasar.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,04 persen ke 8.130,02. Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG tertekan 0,46 persen ke level 8.088.
Tercatat sebanyak 275 saham menguat, 131 melemah, dan 551 stagnan. Nilai transaksi awal perdagangan menyentuh Rp1,9 triliun dengan volume 1,8 miliar saham
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
China Dukung Indonesia Jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026: Analisis & Implikasi
Susi Pudjiastuti: 80% Pejabat RI Bermental Maling, Benarkah? Analisis Lengkap
Polemik Ijazah Jokowi Terbukti: Prediksi Tak Selesai Meski Sudah Diperlihatkan
Ebo Noah Ghana: Fakta Terbaru Prediksi Kiamat 25 Desember & Bahtera Nuh Modern