“Saya pikir kita telah sampai pada momen yang menentukan. Harus ada pembalasan dari seluruh kawasan terhadap tindakan barbar ini. Netanyahu hanya mencerminkan kebiadaban, menyeret kawasan ke titik di mana hukum internasional tidak lagi dihormati,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Negara Qatar akan menggelar rapat pada Rabu, 10 September 2025 untuk membahas kebijakan dan langkah pencegahan agar insiden serupa tidak kembali terjadi.
Meski Qatar mengancam akan membalas, al-Thani menegaskan bahwa negaranya tidak akan meninggalkan peran sebagai mediator regional.
“Mediasi dan diplomasi adalah bagian dari identitas Qatar. Kami akan terus menjalankan peran ini demi stabilitas kawasan dan rakyat kami. Tidak ada yang dapat menghalangi tekad kami,” kata dia.
Serangan Israel di Doha disebut sebagai bagian dari eskalasi perang terhadap Hamas, setelah Tel Aviv meluncurkan serangan pembunuhan yang menargetkan kepemimpinan politik Hamas yang berbasis di Qatar.
Hamas mengklaim lima anggotanya tewas akibat serangan di Doha, termasuk putra dari kepala Hamas di pengasingan, Khalil al-Hayya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Dituding Bohong Soal Ijazah Jokowi, Buni Yani Beberkan Fakta Mengejutkan Ini
5 Kandidat Pengganti Jerome Powell: Nama Mengejutkan dari BlackRock Masuk Bursa!
Kejagung Bongkar Data Mengejutkan: Pelaku Judi Online Ternyata dari Anak SD hingga Tunawisma
Surplus Aluminium Global 2026 Mengintai, Ini Pemicu Utara dari Indonesia