Partai ANC Nelson Mandela mengatur penghentian kerja anti-apartheid ini pada tahun 1950, sebagai pembalasan atas Rancangan Undang-Undang (RUU) baru yang secara efektif memungkinkan pemerintah untuk menyelidiki partai atau organisasi politik mana pun.
Pada tanggal 26 Juni 1994, ratusan ribu orang Afrika Selatan berpartisipasi dalam aksi "Tetap di Rumah", sebuah taktik yang digunakan beberapa kali dalam dekade berikutnya.
26 Juni pun diperingati sebagai Hari Kebebasan Nasional di Afrika Selatan hingga 1994.
6. Protes Anti-Perang Irak (2003)
Sejarah telah mencatat sebuah invasi yang dilakukan Amerika ke Irak pada 2003.
Kala itu, Presiden AS George W. Bush menganggap bahwa Irak melanggar resolusi PBB mengenai senjata pemusnah massal.
Namun, rencana invasi itu ditentang oleh banyak pihak. Pada 15 Februari 2003, jutaan orang melakukan demonstrasi di lebih dari 600 kota di dunia menentang rencana Presiden George W. Bush.
Di Roma, 3 juta orang ambil bagian dalam demonstrasi tersebut. Kemudian 750.000 orang melakukan unjuk rasa di London dan lebih dari 1,5 juta orang melakukan protes di Madrid, serta puluhan ribu lainnya di kota lain.
Namun, pada akhirnya, gerakan tersebut hanya berdampak kecil terhadap kebijakan. AS tetap melakukan invasi ke Irak yang dimulai pada 20 Maret 2003.
7. Women's March (2017)
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS tahun 2016, Donald Trump disorot karena dianggap merendahkan perempuan dalam kampanyenya.
Hal ini kemudian memicu kemarahan para perempuan, sehingga muncul gerakan "Women March".
Mereka turun ke jalan pada Januari 2017, tepat pada hari pertama Donald Trump dilantik sebagai presiden terpilih.
Menurut London School of Economics, demonstrasi ini didukung oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Sementara yang turun ke jalanan di Washington, diperkirakan mencapai setengah juta orang.
8. March for Science (2017)
Hari Bumi jatuh di tanggal 22 April. Dalam perayaannya pada 2017 silam, sekitar 100.000 orang berbaris di Washington D.C. dalam aksi unjuk rasa non-partisan untuk merayakan sains dan mempromosikan pengambilan keputusan kebijakan menggunakan bukti ilmiah, terutama pada isu-isu seperti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.
Seperti halnya demonstrasi Women's March, demo March for Science terinspirasi dari terpilihnya Presiden Trump.
Trump sebelumnya menyebut perubahan iklim sebagai tipuan dan berjanji untuk menarik AS dari Perjanjian Paris tentang mitigasi iklim global, menghapus peraturan anti-polusi yang diberlakukan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan memotong dana federal untuk berbagai lembaga sains dan penelitian, termasuk National Institutes of Health (NIH).
Marches for Science diadakan di lebih dari 600 kota di seluruh dunia pada Hari Bumi 2017, menarik kehadiran global lebih dari 1 juta orang, menurut penyelenggara.
9. Demonstrasi Black Lives Matter, Kematian George Floyd (2020)
Pada Mei 2020, terdapat kasus pembunuhan yang menggemparkan di Amerika Serikat (AS).
Pembunuhan George Floyd di Minneapolis oleh petugas polisi memicu gelombang kemarahan dunia karena berkaitan dengan isu ras dan rasisme.
Seminggu setelah pembunuhan terjadi, muncul gelombang protes yang dilakukan di 75 kota besar dan kecil di AS.
Protes tersebut sebagian dikoordinasikan melalui gerakan yang dikenal dengan "Black Lives Matter". Demonstrasi ini juga menjadi global dan lebih luas hingga melibatkan jutaan orang.
10. Demonstrasi Petani India (2020-2021)
Pada September 2020, para pekerja pertanian di India memblokir jalan dan jalur kereta api di wilayah Punjab dan Haryana.
Menurut laporan Business & Human Rights Resource Centre, sekitar 250 juta orang turun ke jalan untuk demonstrasi.
Para petani melakukan protes terhadap rencana perubahan undang-undang seputar produk (pertanian).
Akibat perubahan undang-undang itu, akan ada kelonggaran aturan seputar penjualan, penetapan harga, dan penyimpanan produk pertanian.
Maka dari itu, petani melakukan protes dan turun ke jalan. Beberapa petani mulai membakar ladang mereka dan ada juga aksi mogok makan.
Pada November 2021, pemerintahan Narendra Modi mencabut undang-undang tersebut dan pengunjuk rasa mengundurkan diri pada awal Desember 2021.
Sumber: CNBC
Artikel Terkait
Said Didu Beberkan Alasan Jokowi Disebut Biang Kerok IKN, Ini Faktanya!
BPK Didesak PKS Audit Proyek Whoosh: Kerugian Negara atau Cuma Polemik?
Purbaya Berani Bilang: Hanya Prabowo yang Saya Patuhi, Pihak Lain Saya Tidak Peduli!
Xpose Trans7 Dilaporkan ke Polisi: Dituding Hina Santri dan Kiai, Terancam UU ITE