Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, akhirnya buka suara setelah dua rumah pribadinya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran penjarahan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Peristiwa ini terjadi setelah demonstrasi di depan Gedung DPR RI berujung ricuh. Massa yang tak terkendali menyerbu kediaman Sahroni dan merusak sejumlah fasilitas.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui media sosial, Sahroni mengecam keras tindakan massa tersebut. Ia menegaskan bahwa keselamatan keluarga dan keamanan properti pribadi harus dijaga.
Ia menambahkan, aksi penjarahan merupakan bentuk pelanggaran hukum yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Sahroni menegaskan bakal membawa kasus ini ke ranah hukum agar para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan serta hilangnya barang-barang di rumahnya.
Dia juga berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas insiden tersebut agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Melalui akun media sosial pribadinya, Sahroni meluapkan kekecewaan mendalam.
“Kalau kecewa sama saya, ya hadapi saya. Jangan tempat tinggal saya dan barang-barang keluarga saya!!!” tulis Sahroni.
Ia juga menyebut tidak akan tinggal diam. “Saya, Ahmad Sahroni. Dengan ini tidak menerima penjarahan dan akan membawa hal ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Dalam unggahan lainnya, Sahroni menulis, “Ya Allah.. kenapa jadi sampai kayak gini ???????,” ia juga menyebut pelaku dengan kata-kata keras: “Bedebah kalian, mainnya penjarahan!!!”
Insiden penyerangan rumah pribadi legislator NasDem tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh.
Massa yang tersulut emosi menyerbu dua kediaman Sahroni sekaligus, merusak fasilitas, serta menjarah berbagai barang mewah.
Sumber: monitorindonesia
Foto: Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni/Net
Artikel Terkait
Janji Manis Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia yang Akhirnya Gagal Ditepati
ABG Cilincing Tewas Dicekik Kabel Charger Usai Memerkosa Siswi SD: Ini Kronologi Lengkapnya
Santet di Rumah Yudo Sadewa: Teror Misterius Usai Kritik Pembayaran Utang Whoosh Rp 116 T Pakai APBN
Luhut Bantah Purbaya Soal Family Office & Utang Kereta Cepat: Tegaskan Tak Ada Permintaan Dana APBN!