Kandidat Kongres AS Bakar Al-Quran Dengan Penyembur Api, Publik Meradang!

- Kamis, 28 Agustus 2025 | 08:20 WIB
Kandidat Kongres AS Bakar Al-Quran Dengan Penyembur Api, Publik Meradang!




GELORA.ME - Panggung politik Amerika Serikat (AS) kembali diguncang kontroversi. 


Kali ini, datang dari seorang kandidat Kongres, Valentina Gomez, yang mencalonkan diri dari Partai Republik untuk Distrik ke-31 Texas


Dalam sebuah video kampanye yang memicu kemarahan publik, Gomez dengan sengaja membakar Alquran menggunakan penyembur api.


Aksi ekstrem ini merupakan bagian dari janji kampanye Gomez untuk 'mengakhiri Islam' di wilayah yang dijuluki Lone Star State tersebut. 


Mengutip laporan The Independent, dalam video itu, Gomez melontarkan kalimat-kalimat provokatif. 


"Anak perempuan kalian akan diperkosa dan anak laki-laki kalian akan dipenggal, kecuali jika kami menghentikan Islam untuk selamanya," katanya.


"Amerika adalah negara Kristen, jadi para teroris Muslim itu bisa pergi ke salah satu dari 57 negara Muslim. Hanya ada satu Tuhan yang benar, dan itu adalah Tuhan Israel," lanjut Gomez sebelum mengakhiri video dengan klaim bahwa ia 'didukung oleh Yesus Kristus'.


๐Ÿ‘‰ Video di Akhir Artikel


Trik Politik Lama untuk Raih Dukungan Finansial


Tindakan Gomez menuai kecaman keras dari berbagai pihak. 


Jurnalis Brian Allen melalui akun X-nya menyebut aksi itu bukan lagi sebatas politik, melainkan hasutan. 


Ia memperingatkan, jika suatu saat masjid mulai terbakar, maka tindakan Gomez lah yang menjadi pemicunya. 


Pengguna X lainnya mempertanyakan mengapa seseorang yang terang-terangan menghasut kebencian dan pembunuhan dibiarkan bebas.


Banyak analis menilai, aksi-aksi provokatif Gomez ini adalah cara untuk mendapatkan dukungan finansial dan logistik dari lobi Zionis. 


Sudah menjadi rahasia umum, menyerang Islam seringkali menjadi prasyarat untuk meraup dana dari kelompok lobi tersebut.


Publik juga menyoroti standar ganda dalam penegakan hukum di AS. 


Otoritas hukum dan platform media sosial dinilai cepat dan tegas menindak ujaran kebencian terhadap Yahudi atau kelompok lain, namun responsnya cenderung lambat atau lemah ketika menyangkut Islam dan Muslim. 


Hal ini dianggap mencerminkan ketidakseimbangan yang mengkhawatirkan.


Aksi pembakaran kitab suci yang juga memuat pujian kepada Nabi Isa dan ibunya, Maryam, ini dianggap sebagai penghinaan disengaja terhadap nilai-nilai dan kesucian bagi lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia.


Jejak Rekam Kontroversi yang Panjang


Valentina Gomez, yang ironisnya juga seorang imigran kelahiran Kolombia, memiliki rekam jejak kontroversial yang panjang. 


Selain membakar Alquran, Gomez juga dikenal sering melontarkan retorika kebencian terhadap komunitas LGBTQ , orang kulit hitam, dan imigran.


Pada Desember 2024, ia memposting video eksekusi pura-pura terhadap boneka yang diikat ke kursi, dengan narasi provokatif. 


"Sesederhana itu, eksekusi di depan umum untuk setiap orang ilegal yang memperkosa atau membunuh orang Amerika. Mereka tidak layak dideportasi; mereka layak untuk diakhiri," ujarnya, meskipun ia sendiri merupakan seorang imigran.


Video tersebut menuai kecaman dari Presiden Kolombia Gustavo Petro, yang menyebut Gomez sebagai fasis yang lahir di Kolombia namun menyebarkan kebencian terhadap kaum migran.


Jejak kontroversi Gomez tak berhenti sampai di situ. Pada Februari 2024, saat mencalonkan diri sebagai sekretaris negara bagian Missouri, ia juga menggunakan penyembur api untuk membakar buku-buku bertema LGBTQ . 


Pada Mei 2024, ia memposting video saat jogging dengan rompi antipeluru di area pro-LGBTQ seraya berkata, "Di Amerika, Anda bisa menjadi apa pun yang Anda inginkan. Jadi jangan menjadi lemah dan gay."


Meskipun kerap membuat sensasi, upaya politiknya belum membuahkan hasil. 


Dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di Missouri, ia tersingkir setelah hanya menempati posisi keenam. 


Kontroversi terbarunya ini kembali memicu perdebatan mengenai batas-batas kebebasan berpendapat dan bahaya hasutan kebencian dalam politik.


๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡



Sumber: Inilah

Komentar