Sosok Prabowo Subianto bukanlah tipe pendendam. Meski banyak lawan politiknya dulu menghujat dan bahkan memfitnah, dia tidak marah.
Justru setelah terpilih sebagai Presiden ke-8, Prabowo merangkul banyak pihak, termasuk mereka yang dulu berseberangan dengannya.
"Itulah hebatnya Pak Prabowo kami belajar kebesaran hati beliau," kata Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak lewat akun X miliknya, Selasa 27 Mei 2025.
Dahnil yang pernah menjadi Jurubicara Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan melanjutkan, sikap Prabowo merangkul lawan politik sebagai bukti bahwa dirinya lebih mementingkan persatuan bangsa ketimbang urusan pribadi.
"Urusan politik tidak boleh ada dendam dan benci, maupun perasaan pribadi," jelas Dahnil.
Di tengah dinamika politik yang kerap panas dan penuh sentimen, sikap Prabowo ini menjadi contoh bahwa kepemimpinan yang besar lahir dari hati yang lapang.
"Semua dirangkul bila ingin bekerjasama dan berkomitmen untuk Indonesia yang maju," tandasnya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto/Net
Artikel Terkait
Kakbah Terbakar 683 M: Sejarah, Kronologi, dan 5 Renovasi Besar Pasca Kerusakan
Koperasi Merah Putih Diperkuat untuk Dongkrak Ekonomi Pesisir dan Pariwisata 8%
CIMB Niaga Syariah Catat Pembiayaan Rp58,2 Triliun hingga September 2025
KPK Selidiki Kasus Whoosh: Kekhawatiran Jokowi & Elite Jadi Kambing Hitam Proyek Kereta Cepat